Kamis, 21 Agustus 2008

Penggunaan Energi Pada Aktivitas Otot

Aktivitas olahraga seringkali memberikan contoh paling jelas tentang pengeluaran energi seseorang. Pemain bola basket yang melakukan Lay up harus mengeluarkan energi yang sangat banyak, meskipun hanya sesaat. Sebaliknya, perenang jarak jauh mengeluarkan energi dalam jumlah sedang untuk beberapa jam. Tulisan ini membahas proses bagaimana tubuh menghasilkan energi untuk aktivitas otot. Tulisan ini ini juga memberikan gambaran pada anda tentang pola pengeluaran energi yang khusus diamati selama latihan dan mencakup penjelasan mengapa penampilan olahragawan sering dibatasi oleh kemampuan memindahkan energi.
ENERGI, KERJA DAN TENAGA
Dalam olahraga, biasanya kita menyebut seorang olahragawan memiliki”banyak tenaga” atau “kehabisan tenaga”. Dengan demikian, kita cenderung menyebut olahragawan “pekerja keras”. Atau “kerja seperti kuda”, dan tentu saja kita sering menunjuk beberapa olahragawan sebagai “penuh tenaga”. Karena penggunaan istilah tertentu sering mengaburkan arti yang sebenarnya, kita akan mengawali uraian ini dengan memberi definisi tentang energi, kerja dan tenaga.

ENERGI
Energi adalah daya untuk melakukan kerja. Meskipun diketahui dalam berbagai bentuk, energi umumnya diukur dengan satuan panas kilokalori (kkal). Satu kkal adalah banyaknya panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 Liter air 1°Celcius. Energi ada dua bentuk, energi potensial dan energi kinetik.
Sumber energi potensial diperoleh dimana-mana. Misalnya, badan peloncat yang naik menuju papan loncat mempunyai energi potensial yang sangat besar. Potensi untuk melakukan kerja ini secara jelas dipertunjukkan ketika peloncat meninggalkan papan loncat dan turun dengan cepat ke kolam dibawahnya. Energi potensial juga disimpan dalam bentuk seperti panas dan listrik serta dalam susunan bahan kimia seperti bahan makanan.
Energi kinetik adalah energi gerak, dan oleh karenanya dapat diamati dalam kegiatan olahraga. Dalam atletik kita sering melihat pemindahan energi potensial ke energi kinetik dengan cepat. Dalam contoh yang dikutip sebelumnya, energi potensial pelompat secara cepat diubah bentuknya ke dalam energi kinetik ketika gerakan turun terjadi. Demikian pula halnya dengan pemain tengah belakang pada sepakbola yang berlari cepat ke tengah lapangan mempertunjukkan energi kinetik tingkat tinggi. Sumber energi sepakbola ini akan dibicarakan dalam tulisan berikutnya.
Konsep utama mengenai energi disimpulkan dalam hukum dasar fisika. Yakni, energi tidak diciptakan maupun dirusak, tetapi ia dapat berubah bentuk. Jadi, olahragawan tidak menciptakan energi, juga tidak merusak atau membatasinya. Tetapi mereka secara terus menerus mengubah bentuk energi kimia potensial ke energi mekanik kinetik. Perubahan bentuk energi adalah dasar kegiatan otot.

KERJA
Kerja adalah penampilan energi kinetik. Kerja melibatkan gerakan dan secara kuantitatif sama dengan hasil pekalian antara tenaga dan jarak penggunaan tenaga tersebut (K = T x J, K = kerja, T = tenaga, J = Jarak).
Karena energi adalah daya untuk melakukan kerja, energi dan kerja adalah dua istilah yang dapat saling dipertukarkan, dan dapat dinyatakan dalam satuan yang sama (misalnya, kalori, kaki – pon, kilogram – meter). Jadi, suatu kerja otot tertentu dapat dianggap setara suatu jumlah energi potensial. Sebagai contoh, seorang pelari lintas alam dengan berat badan 140 pon yang lari menaiki bukit setinggi 200 kaki menghabiskan kerja 28.000 kaki pon, dan ini setara dengan kira-kira energi 9 kkal (Gambar 1).



TENAGA
Tenaga adalah kerja yang dinyatakan dalam tiap unit waktu :

T = Kerja
Waktu
Tenaga adalah suatu konsep yang sangat penting dalam menentukan kecepatan penampilan kerja. Biasanya, dalam olahraga kita kurang memperhatikan jumlah kerja yang ditampilkan olahragawan. Kita lebih memperhatikan kecepatan yang mereka tampilkan. Dalam olahraga tingkat penampilan yang lebih tinggi biasanya berkaitan dengan kecepatan kerja yang lebih tinggi ; atau tenaga besar.
Karena kerja adalah perwujudan energi kinetik, tenaga dapat dinyatakan dengan satuan kerja atau energi tiap unit waktu. Dengan contoh pelari lintas alam tersebut (gambar 1) apabila ia naik bukit dalam dua menit, tenaga yang keluar akan menjadi 14.000 kaki-pon/menit. Ini setara dengan kecepatan tenaga keluar 4.5 kkal/menit.

Tidak ada komentar: